Senin, 09 Mei 2011

12 February 2011



12 February 2011
I do not know what I'm thinking right now. I'm crazy, crazy for you.

   Aku tau ini terlalu bodoh untuk difikirkan disaat semua tengah bersenda gurau dengan secuil kebahagiaan mereka. Hanya sanjungan Sang hujan yang mampu menghiburku. Ini nyata sungguh nyata. Tapi apakah ini nyata untukmu?

Kenapa aku tak mampu lepas dari penulisan tentang perasaan akan lubuk jiwa yang terluka. Kenapa, mengapa??

Apakah ini yang membuatku berbeda dengan yang lain? Disaat semua mampu berbicara & turun tangan masalah bangsa yang menurutku tak ada keadilan, mengapa aku masih terpaku dengan perasaanku ini dan hanya diam ditempat!!!!?

Aku hanya, mungkin hanya bisa berbicara tentang rasa. Rasa yang bisa membuatku mampu hidup walau terkadang diriku tak punya perasaan.

Ini curahan hati sang pujangga, yang tak seorangpun boleh tau atas apa yang tengah terbayang dibenakku akan kehidupan yang sesungguhnya sangat pahit ketika ku merasa disaat dunia tengah mengadili dan tak adil.
Sungguh tak terbayangkan akan keterpurukan perasaan.
Hampa kalbu yang tak mampu terucap.

Ah apa – apa an aku ini bercerita pada sebuah kertas yang tak mampu berbicara

Rara berubahlah demi kebebasan hatimu..

Remember because in here that love you don’t forget with u....

Kamis, 07 April 2011

ZAT ADITIF


BAB I
1.1  Latar belakang
Penyalahgunaan zat adiktif lebih merupakan masalah sosial. Pencegahannya harus ditangani secara terpadu, khususnya antara aspek tatanan kehidupan sosial, hukum dan penegakannya, administrasi dan pengawasan obat, pendidikan, serta terapi dan rehabilitasi ‘korban’ ketergantungan zat adiktif tersebut. Dengan demikian aspek terapi dan rehabilitasi sebenarnya, sekali lagi, hanya merupakan sebagian kecil dari keseluruhan ikhtiar penanggulangan, meskipun saat ini merupakan hal yang ramai dipermasalahkan. Ketergantungan zat adiktif adalah penyakit yang dibuat oleh manusia sendiri. Terapi dan rehabilitasinya bergantung kepada manusia itu sendiri pula. Berbeda dengan masalah penanggulangan masalah zat adiktif yang lebih merupakan masalah sosial, masalah penanganan ‘pasien” ketergantungan zat merupakan masalah medikososial. Dengan demikian penanganan tersebut pun bergantung kepada aspek bio-psiko-sosial, memerlukan pendekatan menyeluruh yang didukung oleh suatu tim yang terdiri atas berbagai cabang ilmu kedokteran.
     Dalam teori Sigmund Frued, yang sebenarnya Freud bukanlah orang pertama yang menemukan ide tentang alam sadar versus alam bawah sadar. Freud berpendapat bahwa alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang ada dalam diri kita. Teori Frued terlalu menitikberatkan pada seksualitas bukan tidak didasarkan pada fenomena seksualitas yang kasat mata dalam masyarakatnya. Teorinya didasarkan intensnya usaha mengingkari seksualitas itu sendiri, ( George Boeree, 2008 ).
    
     Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, maupun kehidupan sosial di sekitar kita. Dampak negatif pemakaian zat adiktif dan psikotropika pada diri sendiri, yaitu rusaknya sel saraf, menimbulkan ketergantungan, perubahan tingkah laku, dan menimbulkan penyakit (jantung, radang lambung dan hati, merusak pankreas, dan berisiko mengidap HIV positif). Pada dosis yang tidak tepat akan mengakibatkan kematian.
Dalam kehidupan sosial, penyalahgunaan pemakaian zat adiktif dan psikotropika, di antaranya: sering membuat onar atau perkelahian (misalnya, perkelahian pelajar), melakukan kejahatan (pencurian dan pemerkosaan), kecelakaan, timbulnya masalah dalam keluarga, dan mengganggu ketertiban umum. Ketergantungan zat ditandai dengan adanya berbagai masalah yang berkaitan dengan konsumsi suatu zat. Ini mencakup penggunaan zat yang lebih banyak dari yang dimaksudkan, mencoba untuk berhenti, namun tidak berhasil, berbagai masalah fisik atau psikologis yang semakin parah karena penggunaan obat, dan mengalami masalah dalam pekerjaan atau dengan teman – teman. Kecanduan didiagnosis bila masuknya suatu zat kedalam tubuh mempengaruhi system saraf pusat dan menimbulkan berbagai efek kognitif dan perilaku maladaptive. Berbagai gangguan utama yang berkaitan dengan penggunaan zat, yaitu melibatkan alcohol, mengisap nikotin dan rokok, mariyuana, sedative dan stimulan, dan halusinogen.

BIOGRAFI MAHMOUD AHMADINEJAD

Mahmoud Ahmadinejad atau bisa dibaca Ahmadinezhad (bahasa Persia: ; lahir 28 Oktober 1956) adalah Presiden Iran yang keenam. Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden. Ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang mempunyai pandangan Islamis.

            Lahir di desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 100 km dari Teheran, sebagai putra seorang pandai besi, keluarganya pindah ke Teheran saat dia berusia satu tahun. Dia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi.

            Pada tahun 1980, dia adalah ketua perwakilan IUST untuk perkumpulan mahasiswa, dan terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e vahdat), organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika Serikat yang mengakibatkan terjadinya krisis sandera Iran.

            Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Irak. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 hingga Oktober 1997.

            Ahmadinejad lalu terpilih sebagai walikota Teheran pada Mei 2003. Dalam masa tugasnya, dia mengembalikan banyak perubahan yang dilakukan walikota-walikota sebelumnya yang lebih moderat dan reformis, dan mementingkan nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan-kegiatan di pusat-pusat kebudayaan. Selain itu, dia juga menjadi semacam manajer dalam harian Hamshahri dan memecat sang editor, Mohammad Atrianfar, pada 13 Juni 2005, beberapa hari sebelum pemilu presiden, karena tidak mendukungnya dalam pemilu tersebut.

            Ahmadinejad diketahui pernah bertengkar dengan Presiden Mohammad Khatami, yang lalu melarangnya menghadiri pertemuan Dewan Menteri, suatu hak yang biasa diberikan kepada para walikota Teheran. Dia telah mengkritik Khatami di depan umum, menuduhnya tidak mengetahui masalah-masalah sehari-hari warga Iran.


            Ahmadinejad memberi salam hormat kepada Ayatollah KhameneiSetelah dua tahun sebagai walikota Teheran, Ahmadinejad lalu terpilih sebagai presiden baru Iran. Tak lama setelah terpilih, pada 29 Juni 2005, sempat muncul tuduhan bahwa ia terlibat dalam krisis sandera Iran pada tahun 1979. Iran Focus mengklaim bahwa sebuah foto yang dikeluarkannya menunjukkan Ahmadinejad sedang berjalan menuntun para sandera dalam peristiwa tersebut, namun tuduhan ini tidak pernah dapat dibuktikan


Kontroversi
                Kutipan pernyataannya dalam sebuah pertemuan di hadapan para mahasiswa pada 26 Oktober 2005 dari pernyataan Ayatollah Khomeini yang menyerukan agar Israel "dihapus dari peta dunia" memicu kontroversi. Selain, menuai kecaman dari berbagai pemimpin dunia, termasuk Presiden Shimon Peres. Peres bahkan membalas dengan menuntut agar Iran dikeluarkan dari keanggotaan di Perserikatan Bangsa-bangsa.

                Pernyataan yang kontroversial ini diulang kembali pada 14 Desember 2005. Saat itu, ia berkata bahwa Holocaust (peristiwa pembantaian terhadap kaum Yahudi oleh rezim Nazi pada masa Perang Dunia II) hanyalah sebuah mitos yang digunakan bangsa Eropa untuk menciptakan negara Yahudi di jantung dunia Islam. Ia juga sempat menyelenggarakan konferensi tentang Holocaust.

                Sementara, kritik dalam negeri mengenai kebijakan domestik dan luar negeri terus mengalir deras. Kritik datang dari tokoh ulama besar Ayatollah Hossein Ali Montazeri. Merujuk retorika Ahmadinejad terhadap Amerika Serikat, Montazeri menyatakan bahwa sangat perlu bertindak logis terhadap musuh dan tidak memprovokasi. Bagi Montazeri, ekstremisme tidak berbuah baik untuk rakyat.

                Iran menegaskan bahwa pengembangan teknologi nuklir merupakan hak yang tidak bisa disangkal meskipun Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut Iran untuk menghentikan program pengayaan uranium. Ahmadinejad mendapat kritikan dari kalangan konservatif maupun reformis mengenai kebijakan ekonominya dan cara dia menangani isu nuklir Iran. (ls)
               

Rabu, 23 Maret 2011


Pecundang

Oleh: Larasati Kurniasari

Permainan kotor dari Negara kotor
Dasar anjing!
Masih sanggup ternyata
Kau torehkan luka
Dinegara tetanggamu sendiri

Dasar Pecundang!
Tak puas kalian
Tak puaskah Negara kalian



Dari Sang Penerus Bangsa

Oleh Larasati Kurniasari

Kobarkan dalam dada
Bahwa perjuangan itu penting
Perjuangkan apa yang kita inginkan

      Dengarkan apa kata hati kami
      Tenangkan semua masalah
      Dalam satu kesatuan
      Dalam satu kebangsaan
      Dalam satu pemimpin yang bijak

Kobarkan dalam hati ini
Bahwa semua yang benar
Akan tetap menang
Perjuangan untuk
Untuk jadi lebih baik
     

Selasa, 22 Maret 2011

Lintah Darat

oleh Larasati Kurniasari pada 31 Desember 2010 jam 9:08

Bangsa ini terlalu layak
Untuk para tikus yang bangsawan
Para tikus yang seharusnya pergi dari bangsa ini

oh atau mereka hanya ingin tau
Betapa bahagianya di atas kesengsaraan kaum bawah?
Bangsat!!!!betapa najisnya kalian

Kalian bukan manusia
Kalian iblis Lintah negara
Kalian tikus yang merajai tikus dunia
kalian tak layak hidup di negara ini

Pergi kalian!!!!!!!!!!