Penyakit menular seksual (PMS) itu
merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit
menular seksual ini akan sangat beresiko bila hubungan seksual dilakukan dengan
berganti – ganti pasangan baik melalui vagina, oral, maupun anal. Remaja perlu
dibantu agar mengenal ciri – ciri penyakit menular seksual lebih mendalam, agar
terhindar dari resiko terkena PMS.
Bagaimana dengan akibat terkena penyakit menular
seksual ini??...
Seseorang yang terkena penyakit menular
seksual akan menderita sakit parah dalam waktu yang lama, mandul, dan bahkan
akan terjangkit penyakit kambuhan.
Nah,.. apa saja jenis – jenis penyakit menular
seksual itu?? Ini dia jawabannya,..
1. Gonorrhea/Gomore (GO)
Penyakit menular ini mudah disebut GO. Penyebabnya adalah kuman yang
disebut Neisseria Gonorrhoeae. Gejala – gejala yang terjadi pada pria
antara lain adalah rasa sakit pada saat buang air kecil, keluarnya nanah kental
berwarna kuning kehijauan pada saat kencing, serta ujung penis tampak merah dan
agak bengkak. Sedangkan pada wanita 60% kasus tidak memberikan gejala, kalaupun
ada, biasanya seperti terdapat keputihan kental berwarna kekuning – kuningan
dan ada rasa nyeri di rongga panggul.
Gonorrhoea (GO) dapat pula ditemukan pada dubur, tetapi agak jarang.
Gejalanya berupa nyeri dan keluar nanah, kadang – kadang ditemukan pula pada
tenggorokan dengan tanda nyeri ketika menelan makanan.
Gonorrhoea (GO) dapat diturunkan dari orang tua/ibu kepada bayinya.
Tandanya adalah dengan ditemukannya radang dan cairan nanah yang kental pada
selaput mata bayi atau pada bayi perempuan ditemukan pada vaginanya.
Kuman penyebabnya adalah Treponema Pallidum. Masa inkubasi
atau masa tunasnya 3 bulan sesuadah kuman masuk kea lam melalui hubungan seks. Lalu
timbul benjolan disekitar alat kelamin. Kadang – kadang disertai pusing –
pusing dan nyeri tulang seperti flu yang tanpa sekitar 6 – 12 minggu.
Setelah beberapa tahun dapat berlalu
tanpa gejala. Tetapi setelah 5 – 10 tahun penyakit sifilis menyerang susunan
syaraf otak sehingga cara berjalan penderita tampak aneh. Sifilis juga
menyerang pembuluh darah dan jantung.
Pada wanita hamil, sifilis dapat ditularkan
kepada bayi yang dikandungnya dan bayi lahir dengan sifilis congenital, yaitu
dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.
Penyakit menular
seksual Herpes Genitalis disebabkan oleh virus Herpes Simplex dengan masa
inkubasi atau masa tunas 4 – 7 hari sesudah virus masuk ke tubuh melalui
hubungan seks.
Gejala yang
ditimbulkan virus ini antara lain kulit sekitar alat kelamin terasa gatal dan
sakit yang disusul dengan timbul kemerahan serta bintil – bintil berair (berkelompok
seperti anggur) yang sangat nyeri pada kemaluan. Bintil – bintil ini kemudian
pecah dan meninggalkan luka yang kering mengerak kemudian menghilang dengan
sendirinya dalam waktu 10 hari tanpa meninggalkan bekas. Tetapi gejala akan
kambuh, biasanya pada lokasi yang sama disekitar alat kelamin hingga seumur
hidup.
Penyakit ini
belum ada obatnya, yang ada baru pengobatan anti virus yang fungsinya hanya
dapat mengurangi rasa sakit dan lamanya episode penyakit. Penyakit ini dapat
menular menular pada bayi.
Trikomoniasis
Vaginalis disebabkan oleh sejenis Protozoa Trikomonas Vaginalis .
penyakit ini pada umumnya ditularkan melalui hubungan seksual.
Gejala atau tanda
– tanda penyakit ini antara lain berupa:
1. Cairan vagina
(keputihan) encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk.
2. Vulva agak
bengkak, kemerahan, gatal, berbusa dan terasa tidak nyaman.
Komplikasi yang
mungkin terjadi akibat trikomonasis vaginalis antara lain :
1. Kulit sekitar
vulva lecet
2. Pada kehamilan mungkin
berhubungan dengan kelahiran bayi premature
3. Memudahkan
penularan virus HIV.
Chancroid
disebabkan oleh bakteri haemophilus ducreyi yang ditularkan melalui hubungan
seksual.
Gejala dan tanda
– tandanya :
1. Luka lebih dari
satu yang sangat nyeri tanpa radang jelas
2. Benjolan
dilipatan paha yang sangat sakit dan mudah pecah
Komplikasi yang
mungkin terjadi/timbul :
1. Luka infeksi
mengakibatkan jaringan disekitarnya mati
2. Luka memudahkan
penularan infeksi HIV jika terpapar
6. Klamidia (Clamydia)
Kuman penyebab
clamydia yang terbanyak dijumpai adalah Clamydia Trachomatis. Masa tanpa
gejala berlangsung sekitar 7-21 hari yang kemudian timbul peradangan pada alat
reproduksi pria dan wanita.
Tanda atau gejala
klamidia pada pria :
1) Rasa nyeri saat
buang air kecil
2) Keluar cairan
bening dari saluran kencing
Bila ada infeksi
lebiha lanjut, cairan semakin sering keluar dan bercampur darah.
Tanda atau gejala
klamidia pada wanita seringkali muncul tanpa adanya tanda atau gejala. Namun beberapa
wanita mengeluhkan adanya:
1) Pengeluaran lendir
dari vagina
2) Rasa sakit atau
nyeri pada buang air kecil
3) Timbul bercak –
bercak darah (spoting) setelah berhubungan seks
4) Rasa nyeri pada
perut bagian bawah
Akibat terserang
klamidia seorang pria akan mengalami :
1) Radang saluran
kencing
2) Rusaknya saluran
sperma dan mengakibatkan kemandulan
3) Mudah tertular
infeksi HIV
Akibat terserang
klamidia seorang wanita akan mengalami :
1) Peradangan pada
rongga panggul akibat cacatnya saluran telur dan kemandulan
2) Radang saluran
kencing
3) Robeknya saluran
ketuban sehingga terjadi kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur)
4) Mudah tertular
infeksi HIV
Pada bayi
menunjukkan 60 – 70 % terkena penyakit mata atau saluran pernapasan
(Pneumonia).
7. Kondiloma Akuminata/Genital Warts (HPV)
Penyebab kondiloma
adalah Virus Human Papiloma (HPV). Gejala yang khas adalah terdapat satu
atau beberapa kutil disekitar daerah kemaluan.
Komplikasi yang
mungkin timbul/terjadi adalah kutil (lesi) yang dapat membesar atau tumbuh
bersama dan kemudian menimbulkan kanker mulut rahim.
Pengobatan pada
penyakit ini hanya sampai tahap menghilangkan kutil saja, tetapi tidak
mematikan virus penyebabnya.
Bagaimana
upaya pencegahan penyakit menular seksual???
Agar
terhindar dari penyakit menular seksual ada tiga cara yang terbaik yakni :
a) Absinence, yaitu tidak berhubungan seks sebelum
menikah
b) Be faithful, yaitu saling setia dengan satu pasangan
atau tidak berganti – ganti pasangan
c) Condom, yaitu jika “terpaksa” melakukan hubungan
seks gunakan selalu kondom karet
Sumber: panduan
pelatih kader bina keluarga remaja, BKKBN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar